Jump directly to the Content

News&Reporting

Gereja Lansia Taiwan di California Diserang oleh Penembak

Para anggota jemaat menunjukkan “kepahlawanan dan keberanian yang luar biasa” saat mereka mengejar pria bersenjata itu, yang menewaskan satu orang dan melukai lima orang lainnya.
|
English
Gereja Lansia Taiwan di California Diserang oleh Penembak
Image: Ringo Chiu / Getty Images
Seorang pria bersenjata menyerang jemaat gereja Presbiterian Taiwan yang berkumpul di Geneva Presbyterian Church di Laguna Woods, California, pada hari Minggu.

Makan siang hari Minggu untuk merayakan kedatangan mantan pendeta gereja Taiwan di California tersebut berakhir dengan “kesedihan dan ketidakpercayaan” ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan, menewaskan satu orang dan melukai lima orang lainnya.

Datang berkunjung dari Taiwan, pendeta lama dari Irvine Taiwanese Presbyterian Church ini merobohkan si penembak, mencegah penyusup itu memuat ulang senjatanya agar tidak menembaki lebih banyak jemaat yang sudah lansia, menurut catatan berita. Kemudian para anggota jemaat menggunakan kabel ekstensi untuk mengikat si penembak dan melucuti senjatanya.

Insiden ini terjadi di Geneva Presbyterian Church di Laguna Woods, California, yang menjadi tempat pertemuan jemaat Taiwan selama dekade terakhir.

Makan siang hari Minggu—sebuah tradisi yang tertunda selama pandemi—dilanjutkan untuk menghormati kembalinya pendeta lama mereka, Billy Chang. Menurut Los Angeles Times, Chang telah menggembalakan Irvine Taiwanese Presbyterian selama 21 tahun dan pergi pada tahun 2020 untuk memimpin sebuah gereja di Taiwan.

Pihak berwenang mengatakan 30 hingga 40 orang anggota jemaat sedang berkumpul ketika tersangka, seorang pria Asia berusia 60-an, melepaskan tembakan dengan dua pistol. Pendeta yang saat ini menggembalakan gereja tersebut, yaitu Albany Lee, mengatakan kepadaThe New York Times bahwa tidak ada yang mengenali penembaknya dan pendeta yang sedang berkunjung itulah yang berhasil menaklukkannya. Beberapa akun menggambarkan Chang memukul pria bersenjata itu dengan kursi.

Penegak hukum Orange County memuji respons jemaat sebagai hal yang memperlihatkan “kepahlawanan dan keberanian yang luar biasa” yang mencegah situasi menjadi lebih buruk.

Pada hari Senin, kepala polisi menyebut serangan itu sebagai “insiden kebencian bermotif politik” dan mengatakan bahwa si tersangka—David Chou, seorang Tionghoa Amerika dari Las Vegas—memiliki permusuhan terhadap komunitas Taiwan. Pihak berwenang pun membuka penyelidikan kejahatan kebencian federal.

John Cheng tewas di tempat setelah melancarkan aksinya untuk menghentikan Chou dan ditembak beberapa kali. Cheng, seorang dokter berusia 52 tahun, hari itu menemani ibunya ke gereja.

Empat korban berada dalam kondisi kritis pada hari Minggu. Satu korban mengalami luka ringan. Korban tertua berusia 92 tahun.

“Ada begitu banyak kesedihan dan ketidakpercayaan di antara jemaat,” kata anggota dewan Yorba Linda yang bernama Peggy Huang, yang merupakan orang Taiwan Amerika, dalam Orange County Register. “Ini seharusnya menjadi momen yang menggembirakan.”

Foto spanduk di situs webIrvine Taiwanese Presbyterian Church menggambarkan sekitar 150 anggota jemaat berpose di depan gereja mereka, hampir semuanya sudah berusia lanjut dan beruban. Sebagian besar penduduk Laguna Woods tinggal di komunitas pensiunan yang disebut Laguna Woods Village.

Gereja Presbiterian di Taiwan adalah denominasi terbesar di pulau itu, dan beberapa gereja imigran Taiwan di AS berasal dari tradisi gereja Presbiterian.

Baik Geneva Presbyterian Church maupun Irvine Taiwanese Presbyterianterdaftar sebagai bagian dari Presbyterian Church (USA) Los Ranchos Diocese, yang mencakup 44 gereja dalam delapan bahasa. Irvine Taiwanese Presbyterian Church dengan bangga terus melakukan pelayanan dalam bahasa Taiwan.

“Kami memakai bahasa dan budaya kami sendiri untuk menyembah Tuhan,” demikian pesan di situs gereja dari Lee. “Meskipun kami tidak memiliki gedung gereja sendiri, kami berterima kasih kepada Geneva Presbyterian Church atas kemurahan hati mereka,yang sudah mengizinkan kami untuk berbagi fasilitas mereka.”

Irvine Taiwanese Presbyterian Church adalah keluarga yang penuh kasih,” tulis pendeta itu. “Saya berharap semua saudara saudari dapat berkenalan satu sama lain pada level yang lebih dalam.”

Seorang anggota gereja dari Evangelical Formosan Church of Irvinemengatakan kedua gereja tersebut telah berbagi keluarga dan pemimpin.

Serangan itu terjadi sehari setelah penembakan massal di sebuah toko kelontong Buffalo, New York, dan beberapa bulan setelah insiden mematikan lainnya di sebuah gereja California.

Bagi warga Amerika keturunan Taiwan, tragedi itu terjadi di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut akan keselamatan—khususnya bagi para lansia—di tengah kekerasan anti-Asia selama pandemi .

“Ya Tuhan, kasihanilah. 1 tewas, 5 terluka di sebuah gereja Taiwan hari ini di Laguna Woods, California,” cuit Michelle Ami Reyes, wakil presiden Asian American Christian Collaborative. “Pembawa citra Asia yang berharga lainnya kini kehilangan nyawa secara tragis. Berapa banyak penembakan yang akan kita saksikan bulan ini?”

Faith Based Security Network telah melacak lebih dari 500 serangan fatal di gereja-gereja dari tahun 1999-2018, dan jumlah insiden setiap tahun terus meningkat.

“Gereja-gereja dimaksudkan untuk menjadi tempat perlindungan yang aman dari kebencian dan kekerasan,” kata jaksa wilayah Orange County, Todd Spitzer. “Ketenangan itu dihancurkan sore ini oleh seorang pria bersenjata yang melepaskan kekejaman yang tak terkatakan di sebuah rumah ibadah.”

Berita ini telah diperbarui.

Diterjemahkan oleh: Maria Fennita S.

-

[ This article is also available in English. See all of our Indonesian (Bahasa Indonesia) coverage. ]

March
Support Our Work

Subscribe to CT for less than $4.25/month

Read These Next

close